Kamis, 19 April 2012

Paskah


Paskah (bahasa Yunani: Πάσχα atau Páscha[1])  adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a], dan pada hari yang ketiga[b] bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.
Paskah juga merujuk pada masa di dalam kalender gereja yang disebut masa Paskah, yaitu masa yang dirayakan dulu selama empat puluh hari sejak Minggu Paskah (puncak dari Pekan Suci) hingga hari Kenaikan Yesus namun sekarang masa tersebut diperpanjang hingga lima puluh hari, yaitu sampai dengan hari Pentakosta (yang artinya "hari kelima puluh" - hari ke-50 setelah Paskah, terjadi peristiwa turunnya Roh Kudus). Minggu pertama di dalam masa Paskah dinamakan Oktaf Paskah oleh Gereja Katolik Roma. Hari Paskah juga mengakhiri perayaan Pra-Paskah yang dimulai sejak empat puluh hari sebelum Kamis Putih, yaitu masa-masa berdoa, penyesalan, dan persiapan berkabung.
Paskah merupakan salah satu hari raya yang berubah-ubah tanggalnya (dalam kekristenan disebut dengan perayaan yang berpindah[2]) karena disesuaikan dengan hari tertentu (dalam hal ini hari Minggu), bukan tanggal tertentu di dalam kalender sipil. Hari raya-hari raya Kristen lainnya tanggalnya disesuaikan dengan hari Paskah tersebut dengan menggunakan sebuah formula kompleks. Paskah biasanya dirayakan antara akhir bulan Maret hingga akhir bulan April (ritus Barat) atau awal bulan April hingga awal bulan Mei (ritus Timur) setiap tahunnya, tergantung kepada siklus bulan. Setelah ratusan tahun gereja-gereja tidak mencapai suatu kesepakatan, saat ini semua gereja telah menerima perhitungan Gereja Aleksandria (sekarang disebut Gereja Koptik) yang menentukan bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yaitu bulan purnama pertama yang hari keempat belasnya ("bulan purnama" gerejawi) jatuh pada atau setelah 21 Maret (titik Musim Semi Matahari/vernal equinox gerejawi)
Minggu Paskah bukan perayaan yang sama (namun masih berhubungan) dengan Paskah Yahudi (bahasa Ibrani: פסח atau Pesakh[1])[3][c] dalam hal simbolisme dan juga penanggalannya. Bahasa Indonesia tidak memiliki istilah yang berbeda untuk Paskah Pesakh (Yahudi) dan Paskah Paskha (Kristen) sebagaimana beberapa bahasa Eropa yang mempunyai dua istilah yang berbeda, oleh sebab itu kata Paskah dapat memiliki dua arti yang berbeda di dalam bahasa Indonesia.
Banyak elemen budaya, termasuk kelinci Paskah dan telur Paskah, telah menjadi bagian dari perayaan Paskah modern, dan elemen-elemen tersebut biasa dirayakan oleh umat Kristen maupun non-Kristen.

Story Sold Out


Sold Out

‘The play may begin at any moment,’ I said.
‘It may have begun already,’Susan answered. I hurried to the ticket-office.
‘ May I have two tickets please ?’ I asked.
‘I’m sorry , we’ve sold out,’ the girl said.
‘What a pity ! ‘ Susan exclaimed.
Just then, a man hurried to the ticket office.
‘ Can I return these two tickets ? ‘ he asked.
‘certainly ,’ the girl said.        
I went back to the ticket – office at once.
‘could I have those two tickets please?’ I asked.
‘certainly,’ the girl said, ‘but they are for next Wednesday’s performance .
Do you still want them?’
‘I might as well have them,’  I said sadly.

Jalan Salib


Jalan Salib
Jalan Salib (Bahasa Latin: Via Crucis, dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan) merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir (atau Penderitaan) Yesus,
dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut.
Tradisi sebagai devosi yang diadakan di gereja dimulai oleh
Santo Fransiskus Assisi dan menyebar ke seluruh
Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan.
 Hal ini kurang diperingati oleh gereja-gereja Anglikan dan Lutheran.
Devosi ini bisa dilakukan kapan saja, tapi paling umum dilakukan
pada masa Pra-Paskah, terutama pada Hari Jumat Agung
dan pada Jumat malam selama masa Pra-Paskah.

Teknik Membuat Keranjang


Teknik membuatnya adalah :

Satu Ambil selembar besar kertas Koran, potong menjadi 8 bagian. Untuk membuat 1 buah keranjang dibutuhkan 10 potong atau sama dengan satu seperempat lembar besar kertas Koran.

Dua Linting selembar potongan kertas Koran dengan bantuan pensil. Gulung dan rekatkan ujungnya dengan lem. Buat sepuluh batang.


Tiga Gepengkan gulungan-gulungan kertas tadi hingga tipis. Bisa dengan bantuan punggung sisir.


Empat Ambil 6 batang kertas yang sudah digepengkan dan mulailah menganyam bagian dasar keranjang. Kuatkan setiap tumpukan kertas dengan lem.


Lima Lipat sisi-sisinya keatas. Ambil 3 batang lagi dan anyam ke atas untuk membentuk badan keranjang.


Enam Rapikan atasnya dengan memotong dan melipat kelebihan kertas ke arah dalam keranjang. Rekatkan dengan lem. Sisakan sepasang berhadapan, sambung dengan batang Koran ke-10 untuk membentuk pegangan keranjang.


Tujuh Warnai keranjang dengan cat poster. Kalau ingin memunculkan ‘motif korannya’, warnai dengan campuran antara vernis dengan cat kayu warna coklat (atau sesuai selera).


Delapan Keranjang ini juga bisa dibuat dengan menggunakan kertas majalah yang sudah berwarna sehingga kita tidak usah mewarnainya lagi.